B. Indonesia

Pertanyaan

Rangkaian cerita hikayat si miskin

1 Jawaban

  • Unsur-unsur Intrinsik Hikayat Si Miskin

    Tema         : PengorbananAlur           : Maju ( Diceritakan dari awal hingga akhir)“Alkisah, maka tersebutlah perkataan Mara Karmah berjalan dua bersaudara itu,..” (Paragraf I, baris 1)“Syahdan, beberapa lamanya, ia berjalan itu, maka bertemu dengan gunung yang tinggi-tinggi dan padang-padang yang luas-luas,..” (Paragraf II, baris 1)“Syahdan, beberapa ia melihat kekayaan Allah Subhanahuwa Ta’ala,..” (Paragraf III, baris 1)“Hatta, dengan demikian, maka ia pun sampailah kepada sepohon kayu beringin,..” (Paragraf IV, baris 1)Tokoh        :Mara Karmah

    “Alkisah, maka tersebutlah perkataan Mara Karmah berjalan dua bersaudara itu,…” (Paragraf I, baris 1) 

    Puteri Nila Kesuma

    “.., maka tuan Puteri Nila Kesuma itu pun menangis hendak minum susu,…” (Paragraf I, baris 1)

    Orang dusun

    “Maka dilihatnya kebun orang dusun itu terlalu banyak jadi tanam-tanaman,…” (Paragraf IV, baris 14)

    Penokohan :Mara KarmahPenyabar

    “Diamlah adinda jangan menangis, karena kita orang celaka, dimanakah kita boleh mendapat susu, lagi kita sudah dibuangkan orang.” (Paragraf I, baris 1)

    Baik hati dan penyayang

    “Maka diambil oleh Mara Karmah segala tarik kayu ….yang patut dimakannya, maka diberikannya kepada saudaranya itu. Dan barang dimana ia bertemu dengan air, maka dimandikannyalah akan saudaranya.” (Paragraf I, baris 5 dan 6)  

    Pemberani

    “Tiada aku lari, karena aku tiada berdosa kepadamu.” (Paragraf IV, baris 20)

    Puteri Nila KesumaCengeng (mudah menangis)

    “Maka tuan Puteri Nila Kesuma itu pun menangis hendak minum susu.” (Paragraf I, baris 1)

    Orang dusunKejam

    “Maka ditamparinyalah dan digocohnya akan Mara Karmah itu…..” (Paragraf IV, baris 21)

    Menaruh dendam

    “Maka sekarang hendak ke mana engkau melarikan nyawamu itu daripada tanganku sekarang; sedangkan lamanya aku menantikan engkau tiada juga dapat…” (Paragraf IV, baris 19)

    Setting :WaktuPagi hari

    “Mara Karmah pun berjalan menuju bunyi ayam berkokok itu,…” (Paragraf IV, baris 13)

    TempatHutan

    “Maka diambil oleh Mara Karmah segala tarik kayu dan umbut-umbut dan buah-buahan kayu yang ada di dalam hutan itu yang patut dimakannya,…” (Paragraf I, baris 5) 

    Kebun

    “Maka dilihatnya kebun orang dusun itu terlalu banyak jadi tanam-tanaman,…” (Paragraf IV, baris 14)

    Dusun

    “…, setelah sampai ia kepada dususn orang itu.” (Paragraf IV, baris 13)

    SuasanaHaru

    “Maka ia pun terkenanglah akan saudaranya yang tinggal di dalam hutan seorang dirinya itu. Maka katanya dalam hatinya,”Wahai adinda tuan, betapa gerangan hal tuan sepeninggal kakanda ini kelak, karena dianiaya oleh orang, matilah kakanda tiasa bertemu dengan tuan lagi,” (Paragaraf IV, baris 23 dan 24)

    Sedih

    “Maka ia pun menangis terlalu sangat, lalu rebah pingsan tiada khabarkan dirinya…. Maka dilihatnya segala tubuh Mara Karmah itu habis bengkak-bengkak dan berlumur dengan darah, dan tiada ia bergerak lagi.” (Paragraf IV, baris 25 dan 27)

    Sudut Pandang : Orang ketiga (diaan) serba tahu“Maka ia pun diamlah. Maka sampai tujuh hari tujuh malam ia berjalan itu,…” (Paragraf I, baris 2 dan 3)“Maka ia terkenanglah akan saudaranya yang tinggal di dalam hutan seorang dirinya itu.” (Paragraf IV, baris 23)Amanat :Janganlah menaruh dendam pada orang lain.Janganlah menuduh orang lain sebelum ada bukti yang membenarkan bahwa orang tersebut yang melakukannya.Jadilah orang yang jujur dan pemberani walaupun berat.Iklan

Pertanyaan Lainnya