mengapa pemerintah bani umayah 1 dibina atas dasar kekerasan? Pelajaran Sejarah kebudayaan islam
Bahasa lain
bektiriswanda
Pertanyaan
mengapa pemerintah bani umayah 1 dibina atas dasar kekerasan?
Pelajaran Sejarah kebudayaan islam
Pelajaran Sejarah kebudayaan islam
1 Jawaban
-
1. Jawaban ghuban
Karena pada masa pemerinahan dinasti Bani Umayah, Khalifah diangkat langsung oleh khalifah sebelumnya dengan menunjuk salah seorang keturunan Khalifah sebagai penerus kepemimpinan sebagai seorang Khalifah yang akan menggantikan ayahnya. Sistem penunjukan ini menandakan era baru dalam sistem pemilihan kepemimpinan Islam.
Sistem pemerintahan yang bersifat monarki herediteis yang dipraktekkan pada masa awal pemerintahan Mu’awiyah, memberikan pengaruh pada perkembangan sistem politik pemerintahan sesudahnya. Dikarenakan para Khalifah Bani Umayyah sesudahnya tetap harus mempertahankan sistem tersebut dengan mengabaikan cara-cara demokratis yang pernah diterapkan pada masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin. Meskipun banyak pihak yang tidak setuju atas sistem yang diterapkan Mu’awiyah, ia tetap pada pendirianya bahwa ia akan terus menjalankan pemerintahan dengan sistem kerajaan yang diterapkanya. Mu’awiyah bin Abi Sufyan atas anjuran al-Mughirah bin Syu’bah agar pemerintahan Bani Umayah tetap langgeng, maka Mu’awiyah harus mengubah sistem pemilihan khalifah. Al-Maghirah mengusulkan agar Mu’awiyah sebagai penggantinya kelak, seperti yang telah diterapkan oleh para raja di Persia dan Romawi Timur.
Demi menjaga kelangsungan kekuasaan dan stabilitas sosial politik, akhirnya Mu’awiyah menyetujui saran dan usul Gubernur Kufah ini yang sebenarnya akan dicopot. Menurut al-Mughirah, belajar dari pengalaman masa lalu bahwa pergantian Khalifah dengan pemilihan secara langsung banyak mengandung resiko. Resikonya antara lain, terjadi pertumpahan darah yang berdampak pada ketidakstabilan pada Negara. Bila Negara dalam keadaan seperti yang dijelaskan, maka akan peluang untuk dihancurkan.
Oleh karena itu, masyarakat yang tidak setuju atas sistem baru yang diterapkan berbeda dengan pada masa Khulafaur Rasyidin dalam pemilihan kepala pemerintahan atau Khalifah, akan dihadapi oleh Mu’awiyah bin Abi Sufyan dengan cara-cara kekerasan. Bahkan tak segan ia mengancam akan membunuh siapa saja yang menolak atas pengankatan Yazid sebagai putra mahkota yang akan menggantikanya kelak. Cara-cara kekerasan inilah yang diciptakan Mu’awiyah dalam mengatasi lawan politiknya yang tidak setuju atas berbagai kebijakan yang dikeluarkanya.