apa perbedaan dari puisi awan dan puisi pasir bulan dalam perahu
B. Indonesia
putrii2901
Pertanyaan
apa perbedaan dari puisi awan dan puisi pasir bulan dalam perahu
1 Jawaban
-
1. Jawaban HaniSulastri
Pengklasifikasian Puisi
Puisi diklasifikasikan menurut masa penciptaannya oleh penyair. Terdapat dua kategori puisi yang secara umum sering digunakan sebagai metode penentuan jenis puisi. Puisi lama dan puisi baru adalah dua jenis puisi yang dikategorikan dari masa pembuatannya serta struktur teknisnya. Terdapat satu jenis puisi lain yaitu puisi kontemporer yang menjadi kategori bentuk puisi paling bebas saat ini.
1. Puisi Lama (hingga tahun 1920-an)
Puisi lama adalah puisi yang secara fisik masih terikat oleh aturan penciptaan. Aturan penciptaan yang dimaksud meliputi:
Jumlah kata dalam satu barisJumlah baris dalam satu bait (± 4 baris)Memiliki rima (persajakan) Rima adalah bentuk pengulangan bunyi yang timbul oleh huruf atau kata dalam larik dan bait.
Contoh :
Berderai-deraiTerapung-apungMendesah-desah
Ketiga kata tersebut mengalami bentuk pengulangan bunyi kata dasar derai, apung, dan desah.
Jumlah suku kata pada tiap baris
Memiliki irama
Beberapa jenis sajak yang termasuk dalam puisi lama antara lain :
1.1. Mantra
Mantra adalah sebuah kata atau ucapan-ucapan pada masa lampau yang dipercaya memiliki kekuatan gaib. Biasanya mantra diungkapkan oleh seseorang yang dipercaya oleh kelompok masyarakat tertentu untuk digunakan sebagai media penyembuhan penyakit dan semacamnya.
Contoh mantra :
a. Mantra pengobat sakit perut
Gelang-gelang si gali-gali
Malukut kapada padi
Air susu keruh asalmu jadi
Aku sapa tidak berbunyi
b. Mantra mengobati dari gangguan makhluk halus
Sirih lontar pinang lontar
Terletak di ujung bumi
Setan buta jembalang buta
Aku sapa tidak berbunyi
c. Mantra berburu rusa
Sirih lontar pinang lontar
Terletak di ujung muara
Hantu buta jembalang buta
Aku angkat jembalang rusa
1.2. Pantun
Pantun (baca : jenis jenis pantun) adalah bentuk puisi lama yang memiliki sajak a-b-a-b , setiap baris berisi 8 -12 suku kata. Dua baris awal pada pantun merupakan sampiran (pengantar), sedangkan dua baris berikutnya disebut isi. Setiap bait berisi empat baris.
Contoh pantun :
Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit- sakit dahulu
Bersenang-senang kemudianAsam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyangTumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding
1.3. Karmina
Karmina adalah bentuk pantun yang sangat pendek. Karmina sering disebut sebagai pantun kilat. Terdiri atas dua larik, yang pada larik pertama disebut sampiran, sedangkan larik kedua disebut isi.
Contoh karmina :
Ikan lele beli di pasar
Persoalan sepele jangan diumbar
Tiada umat sepandai Nabi
Tuntunlah ilmu sebelum matiAir panas di dalam panci
Kurang pantas memuji diri
Gelatik mematuk ubi
Cantik itu yang berbudiTari saman indah gerakkannya
Tanda iman lapang dadanya
1.4. Seloka
Seloka adalah bentuk pantun yang saling berkaitan. Seloka merupakan bagian dari puisi Melayu Klasik yang berisis nasihat. Biasanya seloka ditulis dalam dua atau empat baris, terkadang juga ditulis dalam enam baris. Seloka termasuk dalam puisi bebas.
Contoh seloka :
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis berguncangBaik budi emak si Randang
Dagang lalu ditanakkan
Tiada berkayu rumah diruntuhkan
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku diletakkan
Kera di hutan disusui
1.5. Gurindam
Gurindam merupakan bentuk puisi lama yang memiliki ciri-ciri didalamnya terdapat bait yang terdiri dari dua baris, memiliki sajak a-a-a-a. Gurindam banyak memuat nasihat kehidupan. Oleh sebab itu, pada masa lalu masyarakat Melayu khususnya sering menggunakan gurindam sebagai media menasihati generasi penerusnya.
1.6. Syair
Syair adalah puisi yang berciri khas nasihat atau cerita pada tiap baitnya, bersajak a-a-a-a, berisi empat baris dalam satu bait. Keempat baris tersebut mengandung maksud penyair.
1.7. Talibun
Talibun (pantun genap) adalah jenis pantun yang terdiri dari bilangan genap (6, 8, 10) baris pada tiap satu baitnya.
2. Puisi Baru (tahun 1920- sekarang)
Puisi baru adalah puisi yang tidak lagi memiliki keterikatan terhadap aturan penulisan seperti puisi lama.
2.1. Balada
Balada adalah puisi baru yang menggambarkan cerita, terdiri dari 3 bait, dengan masing-masing 8 larik, berima a-b-a-b-b-c-c-b kemudian beralih rima a-b-a-b-b-c-b-c.
2.2. Himne
Himne adalah puisi baru yang digunakan untuk memuji Tuhan, pahlawan atau tanah air.
2.3. Ode
Ode merupakan bentuk puisi baru yang berupa sanjungan kepada seseorang yang berjasa. Gaya bahasa yang dipilih dalam penciptaan Ode adalah tipe gaya bahasa yang anggun dan santun karena ditujukan untuk memuji.
2.4. Epigram
Epigram adalah jenis puisi baru yang didalamnya memuat ajaran hidup.
2.5. Romansa
Romansa adalah jenis puisi baru yang dikarang oleh penyair dan berisikan kisah cinta atau perasaan penyair tentang cinta.