B. Indonesia

Pertanyaan

bikin cerpen yang ringkas

2 Jawaban

  • Ibu dan Anak
    Ada seorang ibu orang medan yang tengah mengatuk mau tidur
    Lalu tiba-tiba anaknya bertanya: "Mak, Mamak udah pernah injak Jakarta?"
    Si ibu menjawab "Udah nak"
    Terus si anak bertanya lagi: "Kalau Bandung?"
    Si ibu menjawab: "Udah anakku.."
    Terus si anak bertanya lagi: "Kalau Jogjakarta udah?"
    Si ibu menjawab: "Udah.."
    Lalu si anak bertanya lagi: "Kalau Surabaya, Makassar, Papua, Aceh, Ponianak, Pekanbaru, Balikpapan, Manado, Kendari, Pangkal Pinang, Batam, Palangkaraya udah mak?"
    Sambil menahan kantuk si ibu menjawab: "Tidurlah nak, tinggal mulutmu aja lagi yang belum mamak injak"

    Seorang Profesor
    Profesor Carter berjalan kaki mengunjungi rumah seorang temannya yang terletak di ujung jalan. Setelah makan malam dan bermain catur, dia berpamitan hendak pulang. Tapi tiba-tiba hujan turun dengan derasnya dan angin bertiup sangat kencang.

    "Jangan pulang dulu, hujan sangat deras dan udara sangat dingin juga. Menginap saja di sini!," cegah temannya. Sang Profesor segera menyetujui tawaran tersebut. Maka temannya itu masuk ke dalam rumah dan menyuruh istrinya untuk menyiapkan tempat tidur.

    Ketika dia keluar lagi ke ruang tamu, ternyata Profesor itu sudah tidak ada. Dia dan istrinya mencari-cari ke segala sudut rumah, tetapi tidak menemukan Profesor.

    Tiba-tiba terdengar orang membuka pintu dan masuk ke dalam rumah.
    "Profesor Carter! Darimana saja engkau?" seru temannya.
    "Ya? aku pulang sebentar ke rumah untuk mengambil baju tidurku," jawab Profesor.

  • Cerita ini terinspirasi pada saat kami disuruh untuk membuat cerpen pada pelajaran bahasa indonesia. Cerita ini belum saya beri judul karena untuk mencari judul yang menarik itu very difficult. Ini dia ceritanya. Selamat membaca . 

    Di suatu kampus ada seorang gadis bernama Kartika. Dia gadis yang lugu, pintar, dan juga cantik. Di kampus Kartika termasuk salah seorang gadis yang pendiam. Di samping Kartika, ada juga gadis yang bernama Dina. Dina ialah seorang gadis yang cantik, namun usil terhadap Kartika. Dina punya seorang pacar bernama Okta. Okta termasuk salah satu pemuda tampan di kampusnya.

    Suatu sore, Dina ingin ke toilet. Tepat di depan pintu toilet, Dina merasa seperti ada yang melintas di belakangnya. "Mungkin ini hanya perasaanku saja." katanya dalam hati. Setelah selesai buang air kecil, Dina terkejut melihat tulisan di kaca toilet bertuliskan, "Tunggulah pembalasanku! " Dina takut setengah mati. Dia pun menjerit. Okta yang mendengar jeritan Dina, langsung datang menghampirinya. "Kamu kenapa, Din? Kenapa kamu menjerit?" tanya Okta. "Itu ... Coba kamu lihat di kaca itu." kata Dina. Okta bingung dan bertanya, "Siapa yang telah melakukannya?" Dina hanya menggeleng tidak tahu. Tidak lama kemudian, Kartika lewat di depan mereka. Dalam hati Dina, "Mungkinkah Kartika pelakunya? Mungkinkah dia ingin balas dendam padaku dan menakutiku karena aku sering usil padanya?"

    Semakin hari, Dina semakin diteror dengan bermacam-macam motif, mulai dari tulisan di kaca toilet, suara misterius di telpon dan bayangan hitam yang selalu menghantui Dina. Dina semakin merasa gelisah. Akhirnya dia pun mengatakan semuanya kepada Okta tentang apa yang telah terjadi padanya selama ini. Dia mengatakan bahwa Kartika adalah pelakunya. Okta mulai melakukan penyelidikan terhadap Kartika. Okta mendekati Kartika. Karna ingin tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi dan ingin tahu apakah Kartika pelakunya.

    Suatu sore saat jam istirahat, ketika Kartika melewati Okta dan Dina, dia hanya tertunduk saja. Okta dan Dina curiga melihat kelakuan Kartika yang aneh tersebut. Akhirnya Okta dan Dina setuju untuk membuntuti Kartika dan memberanikan diri untuk mengintip Kartika yang pergi ke toilet. Dan benar saja, ketika Kartika keluar dari toilet dia terlihat membawa lipstik. Persis seperti yang digunakan untuk menulis di kaca pada waktu itu sehingga Dina ketakutan. Okta terkejut, sementara Dina semakin yakin bahwa pelakunya adalah Kartika. "Kan benar apa yang kubilang." kata Dina kepada Okta. "Iya, ayo kita hampiri dia." ajak Okta.

    Ketika mereka menghampiri Kartika, Kartika cemas sekali bercampur takut karena mereka datang dengan tiba-tiba. Kartika berpikir bahwa mereka akan berbuat usil padanya. "Dasar kamu, sudah mengaku saja!" kata Dina dengan lantang. "A.... Ada apa ini?" tanya Kartika ketakutan. "Sudah cukup semua sandiwaramu. Ayo ikut kami ke kantor polisi. Kamu akan menerima akibat yang telah kamu lakukan. Cepat!" ujar Okta marah. "Maksud kalian apa?" tanya Kartika bingung. Tanpa bertanya-tanya lagi, mereka pun menyeret-nyeret Kartika membawanya ke kantor polisi. Setelah mereka berlalu ada sesosok bayangan yang menutup pintu toilet dan berkata, "Ini belum berakhir,  hahahahaha" 

    Menurut teman-teman apakah judul yang tepat untuk cerpen di atas? =D cerpen ini berakhiran open ending. .

    mohon maaf kalau salah ... lebih lanjut buka aja di akun fb aku.
    https://www.facebook.com/notes/askaria-jonison/cerpen/681587118622343?notif_t=like

Pertanyaan Lainnya